Twitter
RSS

Selasa, 29 Maret 2011

Tips Cara Mancing Belut Sawah

Belut sawah, moa, atau lindung (Monopterus albus) adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi. Lenyapnya belut menandakan kerusakan lingkungan yang sangat parah telah terjadi. Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ia aktif di malam hari. Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini bahkan mampu menyerap oksigen lewat kulitnya.
Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut sawah diketahui dapat bertahan hidup melewati musim dingin dengan suhu sangat rendah. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga kelabu. Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan. Belut sawah berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara barat. Belut sekarang bahkan dilaporkan telah menghuni rawa-rawa di Hawaii, Florida, dan Georgia di Amerika Serikat dan dianggap sebagai hewan invasif. Dan pada dasarnya belut itu licin dan sulit di tangkap, tapi tidak untuk para profesional. Disini ada cara yang mungkin bisa jadi inspirasi dan bisa untuk mengisi waktu luang anda untuk sekedar mencari hiburan.




1.      Siapkan senar pancing yang berdiameter kurang lebih 2 mm
2.      Mata kail atau juga bisa kita gunakan jarum.
3.      Ikat mata kail kuat-kuat agar tidak lepas saat mendari belut
4.      Jika kita gunakan jarum, ikat jarum tepat di tengah.
5.      Untuk umpan kita bisa gunakan cacing atau anak katakk dalam bahasa jawa (percil)
6.      Selanjutnya kita menuju kesawah
7.      Waktu yang tepat untk memancing belut di sawah adalah pada sore hari
8.      Cari lubang yang kiranya ada belut di dalamnya.
9.      Masukkan pancingan belut yang sudah diberi umpan dengan cara di plintir-plintir serta didorong masuk
10.  Jika umpan kita dimakan jangan langsung di tarik
11.  Tunggu beberapa saat agak dan jangan sampai senar kendor, usahakn tetap lurus.
12.  Tarik kuat-kuat dan jika dapat, langsung banting belut sekeras mungkin, karna belut sangat pandai meloloskan diri.

Selamat mencoba dan semoga Anda beruntung dan hari-hari Anda selalu nyenangkan.

2 komentar:

  1. Bgmn cr membedakan / memastikan antara lubang yg berisi belut atau bukan belut.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gampang mas, lobang belut biasanya kecil dan kadang berisi air di dalamnya,kadang lobangnya ada di dalam aliran air sekitar sawah,tidak ada tumpukan tanah di sekitar lobangnya (kalo ada itu artinya lobang yuyu)tempatnya kadang tersembunyi di bawah pematang sawah atau di sela tanaman padi, nah kalo disekitar lobangnya ditumbuhi bulu itu artinya lobang perempuan mas hahaha

      Hapus

Life is struggle, struggle for survival, the struggle to find happiness in the world and the Hereafter.